Sabtu, 20 Juni 2015

Perasaan Kita

Ada saat dimana hati ingin sendiri. Bahkan sangat amat ingin merasakan sepi. Entah apa enaknya merasa kesepian, entah apa yang bisa dihasilkan dengan sendiri. Tapi hati menginginkannya.
Kesendirian bukan sesuatu yang menyedihkan pikirku. Itu semua bentuk ketenangan yang aku inginkan. Perasaan ini, aku lelah dengan semuanya. Lelah merasakan setiap rasa yang mengalir. Sangat lelah. Karena perasaan itu tidak indah. Perasaan itu menyakitkan. Haruskah aku berpura pura untuk senang? Haruskah ada sandiwara?
Tak ada orang yang benar-benar mengerti soal hati. Bohong kalo ada orang yang benar-benar bisa memahami sepenuhnya hati orang lain. Memahami hati sendiri saja sulit.
Perasaan ini, perasaan kita. Bukan perasaan yang baik untuk diperjuangkan. Aku, aku tidak merasakannya, kenyamanan itu tidak ada. Ku pikir rasa nyaman itu tidak butuh waktu. Aku hanya ingin jujur. Perasaan kita tak menyatu. Perasaan kita tak erat. Tapi kenapa kau begitu yakin? Membuatku merasa menjadi orang yang paling jahat di dunia ini jika menolaknya. Masalahnya disini aku tak benar tau apa yang ada di dalam hatimu. Setiap kata dan permohonan yang kau lontarkan apakah itu sama dengan isi hati? Kau tau bahwa mulut tidak selalu sama seperti hati. Aku hanya tak ingin kau memandangku semu. Aku tak sebaik yang kau fikir. Aku, apa aku harus mengatakan hal itu. Aku terlalu takut dan pengecut untuk mengatakannya. Kebenaran memang selalu menyakitkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar