Menjadi raja bagi kehidupan, hmm serasa kayaknya gak mungkin ya kalo dipikir-pikir. Tapi sebentar kita telusuri dulu nih, apa sih sebenarnya makna raja.
Raja adalah penguasa atau pemimpin dalam pemerintahan yang menganut sistem kerajaan. Tetapi titah raja bukanlah hanya untuk katakanlah orang-orang keturunan ningrat ataupun keturunan darah biru misalnya. Raja itu merupakan titah yang mulia yang telah Allah SWT titahkan kepada setiap hambanya setelah lahir di dunia yang sebutannya adalah khalifah. Khalifah itu bisa juga disebut raja. Karena khalifah adalah pemimpin yang mulia. Tahukan kalian bahwa tugas seorang khalifah itu adalah mamajukan yang baik kepada sesama dan alam dan mencegah terjadinya keburukan.
Seperti firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 30 yang artinya "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah darah disana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dari firman tersebut kita bisa simpulkan bahwa Allah Swt telah menjadikan kita seorang khalifah sejak kita dilahirkan. Khalifah yang berarti raja, raja itu adalah penguasa. Penguasa bukan hanya untuk menguasai dunia, tapi untuk menguasai kehidupan kita sendiri. Berapa banyak orang mempunyai kekuasaan terhadap kehidupan dunia tetapi dia tidak bisa menguasai hidupnya sendiri. Bayangkan indahnya jika kita bisa menguasai kehidupan kita sendiri, menjadi raja bagi kehidupan kita sendiri. So hidup kita tidak akan di kuasai oleh orang lain. Bahkan pada firman tersebut malaikat merasa iri karena manusia dijadikan khalifah yang sering merusak dan menumpahkan darah yang berarti permusuhan sedangkan malaikat bertasbih memuji nama Allah dan menyucikan nama Allah tidak dijadikan khalifah. Bayangkan betapa hebat kita dihadapan Allah Swt, sehingga Dia Yang Maha Pengasih dan Penyayang menjadikan kita seorang khalifah. Kita lah yang menguasai kehidupan ini. Tetapi seorang khalifah itu mulia. Mempunyai sifat yang mulia, kepribadian yang mulia, dan yang benar-benar menjadi khalifah adalah orang pilihan Allah.
Kita semua sudah dititahkan menjadi khalifah yaitu raja maka berprilakulah seperti raja. Jangan mengeluh urusan-urusan yang kecil, orang yang mengabaikan yang kecil-kecil ditugaskan mengelola yang besar. Kita bisa menjadi raja bagi kehidupan kita sendiri dengan memiliki 2 hal yaitu : Pikiran yang kuat dan Hati yang Lembut. Pikiran yang kuat yaitu pikiran yang tidak akan lupa akan fokusnya dan hati yang lembut yang penuh dengan kasih sayang. Masuklah dalam gerbang kerajaan kita yaitu dengan menjadi penguasa bagi yang kita pikirkan dan menjadi penguasa bagi yang kita rasakan.
Saat menjadi raja bagi kehidupan. tentu saja kita banyak mengalami masalah-masalah seputar kehidupan. Tetapi kita sebagai seorang raja tidak dijatuhkan oleh sikap buruk orang lain tetapi sikap buruk diri kita sendiri. Jadikan masalah yang kita hadapi sebagai pencerah otak karena masalah adalah rahmat Allah yang tidak kita sukai rasanya tetapi itu lah masalah harus kita hadapi. Tidak ada hidup yang tidak ada masalah. Oleh karena itu bebaskan lah diri kita untuk menjadi raja bagi kehidupan kita dengan menyambut masalah dengan kegembiraan yang sama seperti kita menerima hadiah.
Seperti firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 30 yang artinya "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah darah disana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dari firman tersebut kita bisa simpulkan bahwa Allah Swt telah menjadikan kita seorang khalifah sejak kita dilahirkan. Khalifah yang berarti raja, raja itu adalah penguasa. Penguasa bukan hanya untuk menguasai dunia, tapi untuk menguasai kehidupan kita sendiri. Berapa banyak orang mempunyai kekuasaan terhadap kehidupan dunia tetapi dia tidak bisa menguasai hidupnya sendiri. Bayangkan indahnya jika kita bisa menguasai kehidupan kita sendiri, menjadi raja bagi kehidupan kita sendiri. So hidup kita tidak akan di kuasai oleh orang lain. Bahkan pada firman tersebut malaikat merasa iri karena manusia dijadikan khalifah yang sering merusak dan menumpahkan darah yang berarti permusuhan sedangkan malaikat bertasbih memuji nama Allah dan menyucikan nama Allah tidak dijadikan khalifah. Bayangkan betapa hebat kita dihadapan Allah Swt, sehingga Dia Yang Maha Pengasih dan Penyayang menjadikan kita seorang khalifah. Kita lah yang menguasai kehidupan ini. Tetapi seorang khalifah itu mulia. Mempunyai sifat yang mulia, kepribadian yang mulia, dan yang benar-benar menjadi khalifah adalah orang pilihan Allah.
Kita semua sudah dititahkan menjadi khalifah yaitu raja maka berprilakulah seperti raja. Jangan mengeluh urusan-urusan yang kecil, orang yang mengabaikan yang kecil-kecil ditugaskan mengelola yang besar. Kita bisa menjadi raja bagi kehidupan kita sendiri dengan memiliki 2 hal yaitu : Pikiran yang kuat dan Hati yang Lembut. Pikiran yang kuat yaitu pikiran yang tidak akan lupa akan fokusnya dan hati yang lembut yang penuh dengan kasih sayang. Masuklah dalam gerbang kerajaan kita yaitu dengan menjadi penguasa bagi yang kita pikirkan dan menjadi penguasa bagi yang kita rasakan.
Saat menjadi raja bagi kehidupan. tentu saja kita banyak mengalami masalah-masalah seputar kehidupan. Tetapi kita sebagai seorang raja tidak dijatuhkan oleh sikap buruk orang lain tetapi sikap buruk diri kita sendiri. Jadikan masalah yang kita hadapi sebagai pencerah otak karena masalah adalah rahmat Allah yang tidak kita sukai rasanya tetapi itu lah masalah harus kita hadapi. Tidak ada hidup yang tidak ada masalah. Oleh karena itu bebaskan lah diri kita untuk menjadi raja bagi kehidupan kita dengan menyambut masalah dengan kegembiraan yang sama seperti kita menerima hadiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar