Sabtu, 03 Oktober 2015

Kita Pasti di Uji

Anugerah yang kita nikmati saat ini bukan hanya sekedar anugerah, melainkan juga sebuah amanah. Bagaimana cara kita menjaganya, menggunakan nya untuk tujuan yang baik. Karena setiap hal yang kita lakukan sejatinya akan kembali pada diri kita sendiri.
Setiap dari kita pasti akan diuji, diuji oleh berbagai macam hal terutama yang paling besar pengaruhnya dalam hidup kita. Seperti aku sekarang ini yang sedang diuji. Diuji pada hal yang benar-benar mempunyai pengaruh besar dalam hidupku yaitu cinta. Cinta, perasaan yang berbeda makna tergantung bagaimana setiap orang memaknainya dengan persepsinya sendiri. Untukku hidup itulah cinta dan cinta adalah hidup. Setiap hari kita bisa menjalani hidup karena kita mencintai hidup, mencintai segala hal yang kita lakukan di dunia ini. Begitu juga dengan akhirat, seberapa taat kita itu lah wujud kecintaan kita kepada-Nya.
Aku saat ini sedang uji cintanya, perasaan cinta pada seseorang. Entah mengapa, aku pikir aku tak akan lagi merasakan perasaan yang begitu dalam dan hebat seperti sebelumnya. Karena sebelumnya aku terlalu sering menangis sehingga aku pikir, aku terlalu lelah atau mungkin bahkan terlalu sakit untuk merasakan perasaan bahagia seperti itu lagi. Tapi nyatanya aku salah.
Setelah kesulitan pasti ada kemudahan adalah benar adanya. Setelah ada sakit pasti ada bahagia dan bahagia pun tak selamanya, pasti suatu saat ada sakitnya juga. Begitu lah kehidupan terus berputar dan setiap kejadian akan mengajarkan kita bagaimana cara menghadapi itu semua hingga kita mampu melewati ujian tahap teratas yang paling menyakitkan bagi kita. Tak ada yang tak bisa diatasi jika kita ingin mengatasinya.
Dia membuatku selalu tersenyum, ah bahkan tertawa hingga aku tidak bisa melupakan kenapa aku bisa tertawa. Hidup ini memang misteri, entah bagaimana aku bisa merasakan seperti ini begitu cepat dan rasanya lebih hebat dari sebelumnya. Aku khawatir aku akan mengecewakannya seperti yang sebelumnya. Tapi entah mengapa, aku bertekad untuk menjadi terbaik untuknya. Aku gamau penyesalanku berulang seperti yang lalu dan aku berharap ini terakhir. Karena aku sudah sampai pada ujung harapanku. Rasanya seperti kamu sudah berjalan jauh hingga akhirnya berujung pada sebuah jurang. Di jurang itu kamu bisa melihat pemandangan indah, menikmatinya, tapi jika kamu tak berhati-hati maka kamu akan jatuh ke jurang. Sejatuh-jatuhnya dan tak akan pernah bisa kembali ke atas. Begitulah yang aku rasakan pada posisiku saat ini. Aku berharap semoga ujung perjalanan ku ini bisa mambuatku menjadi lebih baik. Tinggal tentram disebuah jurang yang dihiasi dengan pemandangan indah. Aku bisa membuat rumah pohon yang akan menjadi tempat tinggal yang nyaman. Yang pasti aku senang sekali berada di pinggir jurang hingga aku lupa merasakan takut jatuh ke dalamnya karena saking menikmati keindahan pemandangannya.

❤28